RAGAM / MOTIF
GERAK NGIRING TEMUAI SEBAGAI DASAR PEMBUATAN KARYA TARI UTUH.
Oleh: John
Roberto Panurian. 2020
Ngiring Temuai adalah proses pengiringan tamu ataupun
pemanduan tamu sampai ke depan Rumah Panjai (rumah panggung yang panjang).
Proses ngiring temuai ini dilakukan dengan cara ngajat (menari)
setelah pertama kali melalui upacara adat atau be_ajat / berhajat, dengan cara
mengayunkan seekor ayam jantan (persembahan upacara adat kepada petara) di
belakang umpang (bambu yg dilintangkan), dan setelah kepala suku mengunsai beras
kuning (menghamburkan beras yang dicampur kunir/beras kuning) dan membacakan
pesan atau mantra / doa dengan alunan vocal yang disebut bebiau/bekibau/bekitau
sebagai syarat mengundang Senggalang Burong, (dewa yang dipercaya
dalam reinkarnasi melalui burung keramat untuk menyampaikan pesan kepada Petara (
Tuhan Yang Maha Esa) ngiring temuai dengan cara ngajat (menari) memandu tamu
ketempat selanjutnya.
Berdasarkan
Motif / Corak / Ragam Gerak Ngiring Temuai, dipergunakan memandu tamu yang
datang dimasa kini, maka gerak tersebut di kembangkan melalui teori dan praktek
pengembangan akademisi tanpa jauh meninggalkan ciri identitasnya, yakni
pengembangan: aksi, tenaga/usaha, ruang, tata hubungan, selanjutnya memunculkan
ragam/ motif gerak pengembangan tradisi tersebut selanjutnya diberi penamaan sesuai
bahasa asal ragam itu di ambil dan dikembangkan, yaitu bahasa Mualang.
Diharapkan dasar ragam/ motif gerak ini selanjutnya akan melahirkan motif-motif
gerak selanjutnya dengan tetap mencirikan tradisi dari mana ia berasal dan
ragam/ motif gerak tersebut digunakan dalam menciptakan sebuah tarian utuh,
yang tentunya telah distilisasi ( sentuhan keluwesan / keindahan gerak).
Catatan : Gerak
/ Ragam / Motif Ngiring Temuai, awalnya secara tradisional dilakukan oleh tujuh orang Dara / Gadis, dan tujuh Orang Bujang (perjaka), yang
memandu tamu sampai ke kaki tangga rumah panjang, dengan cara gerak tari.
Adapun Ragam Gerak yang lahir dari Ngiring Temuai seperti pada video ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar